1. Jarak
Matahari-Jupiter = 5,2 AU. Jika Jupiter berada pada oposisi dan dianggap
Matahari, Bumi, dan Jupiter segaris, maka waktu yang dibutuhkan oleh gelombang
radar yang dipancarkan dari Bumi agar sampai ke Jupiter adalah ...
Saat oposisi: besar sudut Matahari – Bumi – Jupiter = 180. Saat oposisi segaris, jarak Matahari-Bumi = 1 AU = 1,496×1011 m. Jarak Matahari-Jupiter = 5,2 AU. Maka jarak Bumi-Jupiter kira-kira 4,2 AU. Waktu yang dibutuhkan cahaya Matahari (c = 2,99×10^8 m/s) mencapai Bumi = 500 sekon.
Energi thermal < Energi potensial, Massa awan > Massa Jeans.
a) Bulan Purnama
b) Bulan Mati
a) Konjungsi bawah dan konjungsi atas
Lihat gambar
a) 43,3 sekon
b) 8,32 sekon
c) 2100 sekon
d) 8,32 menit
e) 2594,8 menit
Jawaban C
Saat oposisi: besar sudut Matahari – Bumi – Jupiter = 180. Saat oposisi segaris, jarak Matahari-Bumi = 1 AU = 1,496×1011 m. Jarak Matahari-Jupiter = 5,2 AU. Maka jarak Bumi-Jupiter kira-kira 4,2 AU. Waktu yang dibutuhkan cahaya Matahari (c = 2,99×10^8 m/s) mencapai Bumi = 500 sekon.
Radar menggunakan
gelombang radio (v = c), maka waktu yang dibutuhkan gelombang radio mencapai Jupiter
= 4,2 AU × 500 sekon = 2100 sekon
2. Pada awan molekular
pembentuk bintang, proses pembentukan bintang yang ditandai dengan terjadinya
proses keruntuhan (kolaps) akan mulai terjadi bila pada awan tersebut :
a) energi termal > energi potensial, massa awan > massa kritis (massa Jeans)
b) energi termal < energi potensial, massa awan > massa kritis (massa Jeans)
b) energi termal < energi potensial, massa awan > massa kritis (massa Jeans)
c) energi termal > energi potensial, massa awan < massa kritis (massa Jeans)
d) energi termal < energi potensial, massa awan = 2 × massa kritis (massa Jeans)
e) energi potensial =
0.5 × energi kinetik
Jawaban : B
Energi thermal < Energi potensial, Massa awan > Massa Jeans.
Bila ini dipenuhi,
maka proses pengerutan gravitasi sebagai awal pembentukan bintang akan terjadi.
3. Fase apakah Bulan
bila terbit pada pukul 06.00?
a) Bulan Purnama
b) Bulan Mati
c) Kuartil Akhir
d) Waxing Gibbous
e) Wanning Gibbous
4. Jika dilihat dari
Bumi,maka posisi planet dalam yang tidak pernah ada adalah…
a) Konjungsi bawah dan konjungsi atas
b) Konjungsi bawah
dan elongasi barat
c) Konjungsi atas dan
elongasi timur
d) Elongasi barat dan
elongasi timur
e) Oposisi dan kuadratur
Jawaban : E
Lihat gambar
Elongasi - Sudut antara arah
ke Matahari dan arah ke planet dilihat dari Bumi. Sebuah planet dapat berada
pada elongasi Barat atau elongasi Timur, bergantung kepada posisi planet
dilihat dari Bumi di sebelah barat atau timur Matahari. Elongasi planet
superior sebesar 0 sampai dengan 180 derajat. Untuk planet inferior, sudut
terbesar 28 derajat (Merkurius) dan 48 derajat (Venus).
Konjungsi – Elongasi 0 derajat.
Konjungsi bawah terjadi ketika planet berada diantara Bumi dan
Matahari. Konjungsi
atas terjadi ketika berada pada sisi berlawanan dari Bumi. Hanya planet
inferior yang dapat berada pada konjungsi bawah.
Kuadratur – Elongasi 90
derajat. Sebuah planet dapat berada pada kuadratur barat ataupun kudratur timur
berdasarkan letak benda di sebelah Barat atau Timur Matahari dilihat dari Bumi.
Planet inferior tidak pernah berada pada posisi kuadratur.
Oposisi – Elongasi 180
derajat. Pada saat oposisi, sebuah planet berada pada meridian pengamatpada
waktu tengah malam. Planet inferior tidak pernah berada pada oposisi.
Terima Kasih atas Infonya Kang... Salam Persahabatan dari saya, apabila akang minat saya ada Ring Cincin Batu Akik dan Emban Cincin Anak anak yang harganya murah dan Emban Cincin Wanita barang berkualitas dan Emban Titanium model terbaru, ada juga Emban Perak kami menyediakan banyak kang..., dan ada Emban Cincin Germanium , Emban Cincin Akik dan Ring Cincin Batu Akik semua harga grosir kang.., barang berkualitas dan harganya lebih murah.
BalasHapus